Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

OMICRON SIALAN!

farihfanani.com

Tidak begitu penting memprediksi kapan covid akan selesai, yang paling penting adalah kapan bisa mudik lebaran dengan legal, lagi?

Tepat dua tahun lalu, awal tahun adalah masa di mana Covid mulai mengkhawatirkan di luar negeri. Tapi di dalam, orang kita masih cengar-cengir. Akibatnya, sampai sekarang Covid sialan ini nggak hilang-hilang.

Saya tidak akan menyalahkan siapapun. Tidak ada yang bisa disalahkan memang. Dan bukan waktunya untuk saling salah-menyalahkan.

Akhir tahun lalu, orang-orang mungkin sudah bisa bernafas dengan lega. Resolusi orang-orang sudah pada ingin jalan-jalan, hilang-hiling, melepas stres, dan seterusnya.

Ini terjadi karena mereka sudah sangat yakin kalau tahun ini, Covid akan segera selesai.

Nyatanya tidak! Brengsek!

Minggu-minggu ini, ada kabar kalau varian baru Covid sudah mulai mengkhawatirkan. Rasanya memang masih agak lumayan jauh, karena belum parah seperti varian sebelumnya. Tapiii…

Satu tahun yang lalu juga begitu. Pas kita masih ngerasa varian Delta masih jauh, eh, tiba-tiba langsung deket. Memberangus semua manusia yang tak sanggup bertahan atas serangannya.

Kita harus tetap waspada, segimana pun bosennya kita sama virus ini, saya dan Anda tetap tidak boleh lengah.

Tapiii, kenapa virus selalu datang pas mau lebaran?

Saya dan Anda tentu tidak ingin dilarang mudik lagi. Ini adalah lebaran ketiga sejak Covid sialan itu merebak di Indonesia.

Lebaran pertama mudik dilarang. Saya maklum, dan saya pun tidak mudik. Lebaran kedua, masih agak dilarang. Saya mudik. Bodo amat.

Dua bulan ke depan adalah lebaran ketiga. Saya menebak, mudik lebaran akan dilarang. Bagaimana tidak, tanda-tanda virus varian ketiga ini tidak lama lagi akan membiak.

Saya tentu tidak berdoa jelek, tapi hanya mewanti-wanti kemungkinan terburuk. Saya tetap ingin mudik.

Kalau ada pejabat yang baca ini, tolonglah, kasih kesempatan kami buat mudik secara legal. Anda juga ingin mudik kan, pak? Sudahlah jujur saja!

Anda menjaga protokol juga karena tugas, kan? Kalau tidak disuruh atasan, masker juga bakalan dicopot.

Kesel juga lama-lama.

Saking keselnya saya sama Omicron, beberapa waktu yang lalu, saya sempat menulis artikel di Terminal Mojok tentang Omicron-Omicron ini. Baca saja Saya Tidak Rela Ketularan Omicron gara-gara Orang Kaya Banyak Tingkah

Tapi sebelum saya menutup tulisan ini, saya hanya ingin kasih saran ke pemerintah. Saran saya ada dua, pak.

Pertama, ini, kan sudah 2022, masa jabatan bapak sudah tinggal satu setengah tahun lagi. Kalau bapak presiden mungkin sudah tidak akan nyalon lagi, jadi kerja saja, pak. Saya dukung.

Tapi buat bawahannya presiden. Ayolah cari muka ke masyarakat. Ini masyarakat ingin pada mudik, lho. Kalau nanti di 2024 pingin dipilih, yok, bantu kami buat melegalkan mudik sebelum dilarang.

Mbok bikin kampanye apa gitu lho. Bikin vlog atau baliho. Terserah lah, pokoknya curi hati kami semua lewat dibolehkannya mudik nanti. Yakin, pasti nanti banyak yang milih, kok!

Saran kedua, bapak-bapak pemerintah yang terhormat, hidup ini mau cari apa? Anda-anda ini, kan sudah dapat jabatan tinggi. Ndak usah lah merepotkan orang yang di bawah.

Saya tahu kebijakan Anda ini baik. Tapi mbok ya ayo bareng-bareng cari jalan tengah, biar kami bisa mudik nantinya.

Ingat, pak. Hidup ini cuma sekali. Kalau njenengan mau dianggap sebagai pemimpin yang sukses, cintai rakyatmu, pak. Kasih semua yang mereka inginkan.

Setidaknya, contohlah zaman Orba. Meskipun banyak korupnya, tapi orang-orang pedesaan pada suka, lho, sama blio. Karena apa? Ya, karena “terkesan” mencintai rakyatnya.

Masa Anda-anda ini ndak mau dicintai sama rakyatnya? Kalau sudah dicintai, mau nyalon jadi apa aja pasti kepilih, kok!

Pungkasnya, Omicron tetap sialan.

Posting Komentar untuk "OMICRON SIALAN!"